Ginjal: Organ Penting yang Rentan Terhadap Gaya Hidup Tidak Sehat Ginjal adalah organ yang…
115 Views
Garam: Penting, tapi Bisa Berbahaya jika Berlebihan
Garam adalah bumbu yang hampir selalu digunakan dalam memasak dan juga terkandung dalam banyak makanan, termasuk produk kemasan yang tersedia di toko atau swalayan. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa konsumsi garam secara berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.
Tanda-Tanda Tubuh Terlalu Banyak Asupan Garam
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam berlebih dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung dan stroke. Karena itu, penting untuk mengenali gejala tubuh yang menunjukkan kelebihan garam.
1. Makanan Terasa Kurang Berasa
Konsumsi makanan yang kaya garam membuat lidah terbiasa dengan rasa asin dan gurih. Akibatnya, makanan dengan kandungan garam rendah terasa hambar. Moloo Gazzaniga dari American Dietetic Association menyarankan agar tidak berlebihan menambahkan garam, meskipun tujuannya untuk meningkatkan cita rasa makanan sehat seperti sayuran, agar indera pengecap tidak kehilangan sensitivitas.
2. Sensasi Kembung yang Sering Terjadi
Tingginya kadar natrium akibat konsumsi garam berlebih memicu retensi cairan dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan pembengkakan di beberapa bagian tubuh dan sensasi kembung yang mengganggu, terutama pada sistem pencernaan. Bonne Taub-Dix dari *Better Than Dieting* menjelaskan bahwa garam dapat menahan cairan, sehingga membuat berat badan terasa bertambah. Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang dewasa atau lansia.
3. Sakit Kepala Berulang
Sakit kepala yang sering terjadi tanpa alasan jelas bisa jadi dipicu oleh konsumsi garam yang tinggi. Natrium dalam garam dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, termasuk di area kepala, yang menghambat aliran darah dan memicu rasa sakit.
4. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Kebiasaan mengonsumsi garam dalam jumlah banyak juga dapat membuat seseorang lebih sering buang air kecil. Penelitian dari dr. Matsuo Tomohiro di Universitas Nagasaki pada tahun 2017 menemukan bahwa asupan garam tinggi meningkatkan frekuensi buang air kecil, terutama pada lansia, yang bahkan sering terbangun di malam hari untuk ke toilet. Mengurangi asupan garam hingga 25% dapat membantu mengurangi frekuensi tersebut.
5. Pembengkakan di Beberapa Bagian Tubuh
Retensi cairan akibat konsumsi garam berlebihan dapat memicu pembengkakan di area seperti jari, mata, atau kaki.
Untuk mencegah hipertensi dan berbagai masalah kesehatan lainnya, sangat disarankan untuk membatasi konsumsi garam harian.