Advertise here
10 Views

Kiztopia, brand taman bermain dan edutainment anak, siap berkembang lebih besar di pasar Asia Tenggara setelah mendapatkan investasi signifikan dari firma ekuitas swasta berbasis di Singapura, Tower Capital Asia.

Pada bulan Oktober, Tower Capital Asia mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi mayoritas saham Kiztopia melalui platform investasi Ectivate dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

“Kami membutuhkan pendanaan untuk tumbuh lebih cepat, dan ini adalah waktu yang sangat tepat bagi kami,” kata pendiri sekaligus CEO Kiztopia, Heidi Tian, dalam wawancara dengan The Business Times.

Kiztopia terus berkembang pesat, baik di dalam negeri maupun luar negeri, dengan membuka 12 taman bermain indoor sejak 2023. Total taman bermain mereka kini menjadi 16 di lima pasar: Singapura, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Namun, menurut pandangan Tian, Kiztopia masih “agak terlambat” dalam rencana ekspansinya.

Tian mencatat bahwa location-based entertainment mengalami lonjakan permintaan pasca-Covid, dengan semakin banyak operator yang kini memasuki kawasan ini untuk meraih pangsa pasar tersebut.

Mengubah taman bermain anak menjadi bisnis

Ide membangun Kiztopia muncul setelah Tian pindah ke Singapura pada tahun 2012 untuk bekerja.

Pengusaha kelahiran Cina ini, yang sebelumnya bekerja di bidang manajemen kekayaan, sempat tinggal di Amerika Serikat dan Hong Kong.

Sebagai ibu dari dua balita pada waktu itu, ia merasa Singapura kekurangan pilihan hiburan untuk anak-anak, seperti taman bermain indoor besar yang sudah umum ditemukan di AS.

Ia pun menciptakan taman bermainnya sendiri. Pada tahun 2019, Tian mendirikan Kiztopia bersama dua mitra bisnis dan membuka outlet pertamanya di Marina Square.

Dengan luas lebih dari 18.000 kaki persegi, Kiztopia menawarkan 18 zona bermain, termasuk “supermarket bayi”, jalur rintangan ninja, dan kolam bola.

Ketika bisnis terdampak pandemi, Tian cepat beradaptasi.

“Tingkah laku bermain dan pengeluaran konsumen pun berubah,” ungkapnya. “Orang-orang tidak lagi datang ke pusat kota, melainkan lebih banyak menghabiskan waktu di lingkungan tempat tinggal mereka.”

Pada 2021, ia memutuskan untuk merambah ke daerah perumahan dengan membuka taman bermain dalam skala lebih kecil – dengan brand Kiztopia Club – di Jurong Point dan Punggol Town Square.

Karena keterbatasan ruang komersial di daerah perumahan, taman bermain Kiztopia Club memiliki ukuran antara 4.000 hingga 6.000 kaki persegi dan menawarkan sekitar delapan hingga 10 zona bermain. Saat ini, ada empat outlet semacam ini di Singapura.

Kiztopia kini menghadirkan konsep bermain lainnya untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok usia.

Misalnya, SkyPark di Orchard Cineleisure, yang telah beroperasi selama setahun, adalah arena berbasis olahraga yang ditujukan untuk anak-anak yang lebih besar. Arena ini menawarkan aktivitas seperti panjat tebing dan jalur rintangan high-element.

Sementara itu, Kiztopia Prestige di River Valley, yang dibuka pada Juni, menawarkan pengalaman bermain premium khusus untuk balita dan anak prasekolah.

Lirik peluang regional

Namun, seiring dengan semakin banyaknya operator edutainment yang masuk ke pasar Singapura, Tian menyadari perlunya untuk melirik pasar luar negeri.

Pada akhir 2022, Kiztopia membuka outlet pertamanya di luar negeri di Hong Kong.

Pada saat itu, pusat perbelanjaan di Hong Kong mengalami penurunan penjualan ritel mewah offline akibat absennya wisatawan Cina. Tian mencatat bahwa para pemilik mal justru mencari penyewa yang dapat menawarkan pengalaman hiburan berbasis lokasi untuk menarik keramaian.

“Kami pergi ke Hong Kong pada 2019, tetapi saat itu mal-mal tidak terlalu tertarik dengan apa yang kami tawarkan. Namun, pasca-Covid, para pemilik mal memiliki pola pikir yang sangat berbeda,” katanya. Dua outlet tambahan menyusul pada Desember 2023 dan Mei 2024.

Tian kemudian mengalihkan fokusnya ke ekonomi berkembang seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia, dengan mencatat populasi mereka yang tumbuh pesat dan tingkat kemakmuran yang meningkat.

“Daya beli mereka mungkin kurang dari separuh daya beli di Singapura dan Hong Kong, tetapi kami memiliki volume di sana,” ujarnya. Biaya operasional – termasuk sewa dan tenaga kerja – di ekonomi berkembang tersebut juga jauh lebih rendah, tambahnya.

Kiztopia membuka outlet pertamanya di Jakarta dan Kuala Lumpur pada September 2024. Outlet ketiganya di Thailand dibuka pada 1 Desember, di kota Hat Yai.

Akan lebih banyak outlet dibuka di masa depan, terutama dengan terlibatnya Tower Capital Asia.

Tian mengatakan bahwa investasi baru ini akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional Kiztopia, yang mencakup standarisasi dan penyederhanaan operasi di berbagai pasar untuk memastikan kontrol kualitas atas layanan yang ditawarkan.

“Kami perlu memiliki proses formal yang tepat untuk berkembang, jadi ada banyak area yang perlu diperhatikan dari perspektif transformasi,” ujarnya.

Di Hong Kong, Thailand, dan Singapura, di mana brand Kiztopia sudah lebih mapan, Tian berencana untuk membuka dua outlet per tahun di masing-masing pasar selama tiga tahun ke depan.

Adapun untuk pasar yang lebih baru seperti Malaysia dan Indonesia, Tian berencana untuk bekerja sama dengan peritel mainan atau supermarket untuk memperkenalkan konsep permainan Kiztopia di tempat mereka.

Saat ini, rencana pembukaan outlet pertama Kiztopia di Taiwan sedang dipersiapkan untuk 2025. Dia juga berencana untuk menjajaki pasar Jepang dan Vietnam, meskipun pasar-pasar tersebut dianggap “lebih kompleks” dan memerlukan penilaian risiko lebih lanjut.

“Proses pengambilan keputusan kini menjadi sedikit lebih berhati-hati… Dulu, kami hanya mencoba dan melangkah maju,” ujarnya. “Namun ke depan, kami perlu memastikan bahwa pasar baru yang kami masuki memiliki cukup massa bagi kami untuk membangun tim di sana.”

Faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah stabilitas politik pasar, kemudahan dalam mendirikan perusahaan di sana, serta regulasi pengiriman, mengingat bisnis Kiztopia yang sangat bergantung pada infrastruktur, tambah Tian.

Diversifikasi dan inovasi

Tian juga memiliki ambisi besar untuk pertumbuhan vertikal.

Pada akhirnya, dia berharap untuk mengubah outlet perusahaan menjadi “one-stop destination” yang menggabungkan pengalaman bermain dengan berbagai penawaran, seperti ritel dan makanan serta minuman.

Outlet utama Kiztopia di Marina Square mewujudkan visi ini. Hingga saat ini, ini adalah satu-satunya outlet yang dilengkapi dengan kafe, ruang pesta, panggung untuk pertunjukan, dan toko merchandise.

Kata Tian: “Ambil contoh Disneyland—di sana kamu bisa bermain, makan, berbelanja, menonton pertunjukan, dan melihat kembang api untuk menutup hari. Kami ingin menyusun pengalaman holistik serupa, tetapi dalam format indoor yang lebih kecil.”

Sementara itu, acara pop-up di luar lokasi telah menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan, menyumbang sekitar seperlima dari pendapatan perusahaan. Acara semacam ini lebih ringan dalam hal aset dan bersifat musiman. Hal ini memungkinkan merek untuk menjaga suasana yang baru dan segar bagi pelanggan, kata Tian.

Meskipun ia menolak untuk mengungkapkan angka pasti, Tian memperkirakan pendapatan akan tumbuh sekitar 15 hingga 20 persen untuk tahun keuangan berikutnya, yang didorong oleh ekspansi regional perusahaan.

Area pertumbuhan menjanjikan lainnya adalah pengembangan dan lisensi kekayaan intelektual (IP) Kiztopia. Perusahaan ini telah menciptakan delapan karakter hewan asli – termasuk babi, anak ayam, harimau, dan gajah – yang ditampilkan di indoor playground mereka.

“IP itu tidak berwujud. Meskipun kami belum banyak memonetisasi IP, namun hal ini memberikan banyak brand exposure bagi kami,” kata Tian.

Sejak 2022, Kiztopia telah bekerja sama dengan lima hotel di Singapura dan Hong Kong untuk merancang suite bertema keluarga yang menampilkan karakter-karakter miliknya.

Pada Agustus 2024, Kiztopia berkolaborasi dengan merek perjalanan American Tourister untuk meluncurkan koleksi koper ukuran anak, tas punggung, dan bantal perjalanan. Tian kini sedang dalam pembicaraan dengan dua jaringan restoran keluarga untuk meluncurkan menu khusus anak-anak di Singapura.

Tujuan utama Tian adalah menciptakan pertunjukan anak-anak secara langsung dan animasi dengan karakter Kiztopia pada 2030. Ia juga berambisi menjadikan lisensi IP menyumbang setidaknya 20 persen dari pendapatan perusahaan.

“Meskipun mengembangkan IP memakan waktu dan biaya, hal ini selalu menjadi perhatian kami,” tambah Tian. “Kami akhirnya ingin berkembang menjadi perusahaan IP.”


Baca juga artikel lainnya terkait pendidikan di sini.

(Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris dengan kerja sama dari The Business Times. Isi di dalamnya telah diterjemahkan, dimodifikasi, dan diedit Septa Mellina sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights