Halo pembaca Tech in Asia Indonesia! Di tengah narasi perlambatan ekonomi global, ada fakta menarik…
16 Views
Menggalang dana bukan sesuatu yang mudah. Kami telah menyusun daftar dana yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaan modal ventura (VC) di Asia Tenggara dan India untuk membantu para pembaca kami. Jika kamu menjalankan sebuah startup atau mengenal seseorang yang melakukannya, kamu dapat menemukan dana yang sedang aktif melalui database ini. Kami akan memperbaruinya secara berkala.
Artikel ini merupakan versi terbaru dari yang sebelumnya diperbarui pada 5 November 2024.
Ekosistem startup memiliki cukup banyak modal tersedia (dry powder). Demikian sentimen yang sering muncul di kalangan perusahaan modal ventura (VC) di Asia Tenggara dan India.
Di tengah perlambatan ekonomi, para investor masih menyimpan banyak uang. Faktanya, menurut data yang Tech in Asia ambil dari sumber publik, VC yang menargetkan Asia Tenggara dan India secara keseluruhan berhasil mengumpulkan dana lebih dari US$14 miliar (Rp222,1 triliun) pada tahun 2024 — lebih besar dibandingkan periode sebelumnya.
VC yang berfokus pada kawasan Asia Tenggara berhasil mengumpulkan lebih dari 70 dana tahun ini, sementara VC yang berfokus di India telah menggalang hampir 50 dana.
Data Tech in Asia menunjukkan bahwa dana VC yang berfokus pada kedua wilayah ini mengalami peningkatan komitmen pendanaan secara signifikan pada tahun 2022 dan 2023. Bahkan, dalam sepertiga pertama tahun 2024, jumlah dana yang terkumpul hampir mendekati total tahun lalu.
Menariknya, beberapa VC yang mengumumkan penutupan akhir pendanaannya tahun ini adalah dana yang diluncurkan pada 2022 dan 2023. Sebagai contoh, Northstar Ventures Fund I, yang berhasil mengumpulkan US$140 juta (Rp2,2 triliun), mencapai penutupan pertama pada Januari 2023. Sementara itu, Asia Partners II fund – yang ditutup dengan nilai US$474 juta (Rp7,5 triliun) – dilaporkan telah mengumpulkan US$373 juta (Rp5,9 triliun) pada April 2023.
Meskipun banyak VC cenderung memiliki preferensi terhadap startup fintech, sebagian besar investor memiliki pendekatan yang bersifat agnostik sektor.
Sektor climate tech, enterprise tech, dan Web3 juga populer. Meski demikian, jumlah dana VC yang berfokus pada deeptech dan AI mengalami peningkatan.
Kini, minat investor terhadap climate tech telah melampaui consumer tech. Semakin banyak dana yang diarahkan untuk mendukung startup di bidang ini.
Ketika artikel ini pertama kali disusun tahun lalu, hanya ada empat dana yang berfokus pada AI. Namun, jumlahnya kini telah meningkat menjadi lebih dari delapan dana. Bahkan, sudah mulai terlihat beberapa investor yang aktif dalam mendanai startup AI di Asia Tenggara.
Dalam empat tahun terakhir, semakin banyak dana VC yang mengincar startup di Asia Tenggara dan India. Meski demikian, sebagian besar VC yang telah menutup pendanaan mereka berbasis di Singapura, diikuti oleh India dan Indonesia.
Dari segi tahap pendanaan, tak mengherankan bahwa sebagian besar VC memilih mendukung startup pada tahap awal. Meski pendanaan untuk startup tahap lanjut masih berjalan, hanya segelintir dana VC yang fokus pada kesepakatan di tahap tersebut di tengah perlambatan ekonomi saat ini.
Beberapa catatan mengenai data tracker ini:
- Dana yang berhasil dikumpulkan atau ditutup merupakan komitmen modal yang diungkapkan oleh mitra terbatas (limited partner), dan tidak merefleksikan dana yang benar-benar diterima oleh VC.
- Data ini tidak mencakup pinjaman ventura (venture debt), dana ekuitas privat (private equity fund), dana lindung nilai (hedge fund), dana kantor keluarga (family office fund), dana pinjaman ventura (venture debt fund), atau hibah.
- Data ini termasuk dana yang telah mencapai penutupan pertama atau awal, namun tidak termasuk dana yang baru saja diluncurkan.
- Data ini melacak dana VC yang dimulai dari Januari 2021 dan setelahnya.
Kami berharap, seiring kami memperbaruinya, database ini bisa menjadi rujukan berguna bagi siapapun yang tertarik pada dana VC yang berfokus di Asia Tenggara dan India.
Kami memaklumi bahwa masih ada data yang belum lengkap. Untuk itu, silakan hubungi collin@techinasia.com untuk membantu kami melengkapinya. Sertakan informasi berikut:
- Nama perusahaan VC dan alamat situs web
- Kantor pusat perusahaan
- Negara/kawasan investasi perusahaan
- Nama dana
- Tahap dan tanggal penutupan dana
- Jumlah dana yang digalang hingga saat ini
- Target penutupan akhir
- Jumlah startup yang akan diinvestasikan dana tersebut
- Sektor awal yang akan diinvestasikan
- Tahap startup yang akan diinvestasikan
- Nama dan profil LinkedIn partner yang mengelola dana tersebut
- Alamat email dan detail kontak lainnya
Kamu bisa mengikuti liputan kami mengenai para investor aktif di sini dan menemukan lebih banyak informasi mengenai para investor melalui database kami di sini.
Baca artikel lain seputar sektor Venture Capital di sini.
Kurs US$1 = Rp15.858
(Artikel ini pertama kali dipublikasikan di dalam Bahasa Inggris. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Mas Daffa Pratamadirdja sesuai dengan standar editorial Tech in Asia Indonesia. Diedit oleh Benediktus Krisna Yogatama)